p/s ; SORRY, RIGHT CLICK NOT ALLOWED HERE !

diary CINTA sebenar :')

Aku sering berkata pada hati ku , "sudah , lupakan sahaja dia , dia tak pernah fikir perasan kau pun , kenapa mesti nak seksa diri rindu rindu dia ?" Sering aku bertanya pada diri ku , namun jawapan nya tetap sama dan hanya itu sahaja . "Aku masih sayang" .

Sayang . .

Tidak keterlaluan jika aku katakan bahawa sayang pada kaulah sayang yang paling ikhlas dan paling bermakna buat diri ku , namun kau ? Sayang tiada makna tanpa setia sayangku . . .

Setia . .

Setianya aku pada mu ibarat siang dan malam , tak pernah terlintas dihati aku ingin menyingkirkan kau dari hati hatta hidup aku . Walaupun sebesar mana pun kekurangan kau dalam melayan aku , tak pernah terlintas dalam hati kecil aku ini untuk lari mencari payung lain untuk berteduh kasih . Hanya kau satu satunya payung kasih ku , tiada yang lain . Itu janjiku . . .

Janji . . .

Kau berjanji atas nyawa mu , bahawa kau akan menjaga ku dengan sebaik yang mungkin , namun lihat apa yang kau lakukan . Kau pergi dengan meninggalkan hampas janji dan membiarkan kupu kupu mungkir terbang bebas . . Bebas sementara aku ? Sayang , manakah janji mu yang akan setia menanti ?

Sayang , akhirnya runtuh setia mu terhadap ku lalu kau pergi meninggalkan segala janjimu terhadapku tergantung sepertimana sepasu bunga orkid tergantung sepi sendiri di sebuah banglo usang . . .

Sejenak aku melihat ke arah luar tingkap . . Kelam, gelap . Sayang , begitulah keadaan hati ku . Segalanya ibarat hancur ditimpa gempa yang amat dahsyat . Segalanya hancur dalam sekelip mata , malam aku tak lena , tertunggu tunggu akan hari esok , bertanya pada minda sendiri apakah di hari esok akan ada pesanan indah dari diri mu . . Dan malam itu , airmata menjadi peneman tidurku , dan sendu menjadi dodoian buat diriku , tiada lagi suara kasihmu . .

Disaat semua umat muslimin bangun untuk menunaikan solat subuh di pagi yang hening , aku jua begitu , berwudhuk , bersolat dan kemudiannya , duduk diatas sejadah , menadah tangan memohon kepada yang Maha Esa agar ditenangkan hati ini , agar mengikhlaskan segalanya , agar dirimu sentiasa dalam keadaan yang baik dan lupakanlah dirimu dari . . ingatan jua hatiku , saat itu air mata mengalir lesu , hati dipagut pilu , bibir menahan tangis . . Namun aku kalah . . Cintamu ibarat rembulan sayang , kini kau hilang jauhhhh meninggalkan bima sakti hatiku . .

Aku menahan nafas dalam , kemudian aku hembuskannya perlahan . . Kini , telah seminggu dirimu bangun dari duduk dihatiku melangkah pergi , meninggalkan aku menangisi hari hari yang bakal mendatang . . Namun , aku sedar hidup harus diteruskan . . Ku dongak ke arah langit yang biru . . terukir senyuman wajahmu didada langit yang luas terbentang , seumpama kau tersenyum padaku , sayang sungguh aku rindukan mu . . Segalanya tentang mu . . Seketika kurasa bahagia . .

Angin petang menampar lembut wajahku . Aku pejam mataku , serasa kau mengelus pipiku . Seketika aku khayal dengan perasaanku sendiri . Tersedar . Tiada kau disisiku , aku mengeluh lembut , masih segar auramu sebagai kekasih ku di hati . Aku menunduk , kemudian mula berbicara sendiri , "oh angin sampaikan cintaku padanya , kirimkan rinduku padanya . . ." Mataku mula berkaca kaca , air hangat mengalir membelah pipiku . .

Diatas buaian merah itu aku duduk melayan sayu , tanpa menghiraukan anak anak yang berlari di padang hadapan rumahku . Tiada yang mengangguku . Cuaca mendung sayu , bagaikan memahami rasa hatiku , aku duduk sendirian melayan hiba siksa perasaan ditinggalkan mu . .

Azan Asar yang berkumandang memanggil semua muslimin sujud ke pada Allah Yang Satu , menyedarkan aku dari duniaku sendiri . Sayu suara muadzzin melaungkan azan mententeramkan perasaan ku , lalu aku bangun dari buaian merah , melangkah masuk ke dalam rumah . . sebelum kakiku memijak lantai dalaman rumah , aku berbisik ,

"Sayang , pergilah . . pergilah dikau jauh dari aku , Tinggalkan aku sendirian . Biarlah aku disini dengan hidupku , akanku lipatkan segala k
enangan kita agar tersimpan rapi dalam almari hidupku . . Pergilah suka , pergilah duka , pergilah rindu . . . pergilah cinta . . . . "

No comments:

Post a Comment